Index Labels

Tak Terpengaruh Unjuk Rasa, Opening Giant Dipenuhi Pengunjung

. . Tidak ada komentar:

JEMBER - Opening atau pembukaan Giant Ekspress, supermarket di Jl KH Shidiq, Kaliwates, Jember, kemarin (30/12) berjalan meriah. Pasar modem yang berada dibawah manajemen Hero Group itu dijubeli pengunjung.

Aksi unjuk rasa puluhan warga yang menolak keberadaan Giant tidak menyurutkan minat masyarakat untuk berbelanja. Apalagi, untuk mengamankan unjuk rasa tersebut, Polres Jember menurunkan 450 personel, baik dari sabhara maupun Brimob.

Polisi membentuk pagar betis di depan Giant agar aksi unjuk rasa tidak sampai mengganggu pengunjung yang hendak berbelanja. Pengunjung sendiri masihbisa keluar masuk Giant dari pintu utara.

Di dalam supermarket itu sendiri ratusan pengunjung tampak antusias berbelanja. Seluruh meja kasir dipenuhi oleh pengunjung. Apalagi, Giant memberikan sejumlah promo pada beberapa produk di hari pertama operasional itu.

Menurut Sulastri, warga Tegal Besar, dirinya langsung berbelanja ke Giant karena biasanya banyak promosi di hari pertama pembukaan. "Tahu ada pembukaan. Karena pembukaan biasanya banyak barang murah," ujar ibu dua anak tersebut.

Karena itu, meskipun ada unjuk rasa, dirinya tetap bisa berbelanja dengan santai. Bahkan, dia merasa tidak terganggu dengan unjuk rasa di depan Giant Ekspress tersebut,

Manajemen Giant Ekspres tidak kaget dengan unjuk rasa penolakan sejumlah warga itu. Direktur Operasional Giant Ekspres Hazrin Zainal dalam mengatakan, sejak 1998 lalu fenomena penolakan warga terhadap Giant sudah bermunculan.

"Sering terjadi penolakan warga, tidak hanya terjadi di Jember, namun juga di kota lain. Tapi, saya kira wajar saja," ujar Hazrin. Meski ada penolakan, pihaknya jalan terus.

Apalagi, kata dia, Giant telah mengantongi izin pendirian supermarket. "Yang kami lakukan legal, perizinan sudah lengkap, termasuk HO. Yang kami jual juga legal," tegasnya. Misalnya, tidak ada daging babi atau minuman keras yang dijual di supermarket tersebut.

Karena semua izin lengkap, dia menyatakan, pihaknya tetap membuka supermarket itu. Menurut dia, lebih banyak warga setempat yang setuju dengan pendirian supermarket itu. Hal itu terlihat dari antusiasme warga yang berdatangan ke supermarket itu kemarin.

Pemkab Jember sendiri mendukung penuh supermarket tersebut. Karena itu, tegas Hazrin, meskipun ada unjuk rasa warga sekitar, manajemen tetap meneruskan operasional Giant Ekspres.

Soal posisi Giant yang dekat dengan pasar tradisional, Hazrin mengaku, segmennya berbeda dengan pasar tradisional. Jadi tidak ada masalah," tegasnya.

Unjuk rasa di depan Giant dilakukan simpatisan KH Syaiful Rizal (Gus Saif), pengasuh Ponpes Ashri yang berjarak sekitar 20 meter di dekat Giant. Aksi itu membuat kemacetan arus lalu lintas di sekitar Jl KH Siddiq. Apalagi, polisi sempat menutup jalan itu dan mengalihkan arusnya untuk tidak lewat di jalan itu karena digunakan untuk unjuk rasa.

Para pengunjuk rasa sempat hendak masuk ke area Giant Ekspres, namun dihalangi oleh petugas. Kapolres Jember AKBP Awang Joko Rumitro memimpin langsung pengamanan aksi tersebut. Polisi berjaga di Giant Ekspress dan DPRD Kabupaten Jember.

Menurut Kustiono Musri, koordinator pendemo, perizinan supermarket itu patut dipertanyakan. "Izin HO-nya patut dipertanyakan, karena Gus Saif yang rumahnya hanya berjarak 20 meter tidak pernah memberikan izin," katanya.

Apalagi, kata dia, sejauh ini belum ada amdal lalin untuk swalayan. "Jadi sampai kapan pun kami terus menolak," cetusnya. Pihaknya siap melawan Giant, meski dimusuhi oleh masyarakat selama izin tidak prosedural.

Para pengunjuk rasa sempat meminta untuk bertemu dengan manajemen Giant Ekspress, namun tidak diindahkan. Usai gagal bertemu manajemen, warga bergeser ke kantor Kelurahan Jember Kidul di Talangsari untuk mempertanyakan izin yang diberikan kelurahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar