Kerja keras dan cepat petugas PT KAI Daops IX Jember untuk mengevakuasi gerbong yang nahas dan perbaikan rel membuahkan hasil. Tidak sampai 1x24 jam jalur kereta yang rusak sudah bisa dilalui kereta, meski kondisi rel belum normal seperti semula.
Sekitar pukul 09.00 sejumlah kereta dari Banyuwangi sudah bisa melewati jalur tersebut. Akibat anjloknya KA Sri Tanjung, sebanyak 365 bantalan rel hancur. Ratusan baut kunci rel lepas dari tempat tepatnya.
Baut yang sudah dicor tersebut lepas akibat terlindas ban kereta saat anjlok. Jarak dari titik pertama kereta anjlok hingga berhenti sekitar 410 meter. Jarak tersebut dari jalur aman sampai jembatan.
Setelah gerbong KA dievakuasi, tim perbaikan langsung diterjunkan pada pagi harinya. Untuk sementara, para petugas mengganti penguat batalan rel dengan memasang balok kayu.
Balok kayu tersebut dipasang untuk mengunci rel kereta agar tidak melebar. Dengan lepasnya ratusan baut, sangat dimungkinkan rel akan melebar saat dilalui kereta.
Daliman, junior Manager Inspektur PT KAI Daops IX Jember menjelaskan, untuk sementara, pihaknya menempatkan petugas di jalur tersebut. Saat memasuki wilayah tersebut, pihaknya memasang tanda kuning dari jarak sekitar seratus meter sebelum lokasi kecelakaan. "Jadi saat tiba di lokasi yang rusak, kecepatan KA hanya 5 km perjam," jelasnya.
Penempatan petugas tersebut, kata dia, akan terus dilakukan untuk memberikan rasa aman terhadap kereta yang lewat. Sebelum bantalan rel selesai digauli, status tersebut akan terus diberlakukan. "Kami memasang semboyan. Dengan semboyan tersebut, masinis akan langsung mengerem kereta saat mendekati wilayah rel yang sedang dalam perbaikan," tegasnya.
Dia menjelaskan, pihaknya kemarin hanya memberi penguat dengan memberi balok kayu balok. Untuk selanjutnya, pihaknya akan mengganti seluruh bantalan yang berjumlah 365 buah. "Kalau bahan bantalan cepat datang, maka akan semakin cepat dilakukan," janjinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar