Index Labels

Pelantikan Pengurus Rumah Dahlan Iskan Jember

. . Tidak ada komentar:

Setelah dideklarasikan di Surabaya sebulan lalu, beberapa daerah mulai melantik pengurus Rumah Dahlan Iskan. Termasuk Jember sendiri. Bagaimana suasananya?

Puluhan warga terlihat sedang berbaris rapi, di dalam gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Yabina, di jalan Mastrip Jember, kemarin (28/12). Dari barisan warga yang mewakili setiap kecamatan di Jember ini, terdengar suara lantang berbunyi janji, yakni siap mengawal Pemilu 2014 untuk mewujudkan pemilih cerdas dan rasional.

Sekumpulan warga di gedung itu merupakan pengurus Rumah Dahlan Jember, yang baru dilantik. Mereka berbaur dengan para koordinator di tiap kecamatan untuk memberdayakan para pemilih rasional.

Sebab, selama Indonesia menggelar pemilihan umum, kuantitas para pemilih rasional di Indonesia masih dipandang minoritas. Padahal, indeks masyarakat berpendidikan di Indonesia, terus mengalami peningkatan di setiap tahunnya.

"Sudah saatnya ada gerakan masyarakat, membangun pemilih rasional pada pesta demokrasi lima tahunan ini," ujar Ali Wafi, seusai dilantik sebagai ketua Rumah Dahlan Iskan di Jember, kemarin.

Pria yang bergelar master pendidikan Islam itu menilai, jika para pemilih di Indonesia sudah pada posisi rasional, maka Indonesia tidak akan lama lagi memiliki sosok pemimpin bangsa yang ideal.

Nama Rumah Dahlan Iskan itu sengaja mereka pilih, sebagai bentuk ungkapan apresiasi kepada tokoh yang dinilainya getol menggalakkan Indonesia cerdas dengan para pemilih rasionalnya. Apalagi, pria yang saat ini menjabat sebagai Menteri BUMN itu dinilainya sebagai sosok panutan yang memiliki idealisme luar biasa.

Ali Wafi menegaskan, lahirnya Rumah Dalrlan Iskan tersebut bukan semata-mata mempersiapkan mesin politik untuk mensukseskan pemenangan Dahlan Iskan dalam ajang pemilihan Presiden pada 2014 mendatang. "Maju atau tidaknya Dahlan Iskan sebagai capres, gerakan sosial ini akan tetap ada di Indonesia," tegasnya.

Begitu pula tentang pilihan politik bagi seluruh relawan Rumah Dahlan Iskan itu sendiri. Meski mereka tercatat sebagai anggota Rumah Dahlan Iskan, namun penentu pilihan akhir sosok pemimpin ideal yang perlu mereka pilih harus kembali pada titik rasionalitasnya masing-masing. "Intinya seperti ini, kami tidak akan memaksa seseorang memilih pemimpin, karena mereka sudah terlanjur mengidolakan yang bersangkutan. Tapi kita akan belajar bersama, mencari sosok pemimpin sesuai penilaian logis," jelasnya.

Baginya, tidak mudah menentukan pilihan kepada pemimpin negara. Apalagi setiap manusia memiliki subyektifitas pada individunya masing-masing. "Nah dari sini inilah nanti kita akan belajar bersama memilih karena integritas para calon pemimpin, bukan memilih karena popularitas bahkan sensasi politik belaka," ujarnya.

Proses belajar bersama yang ada pada Rumah Dahlan Iskan tersebut, akan mereka susun secara kontinyu dan berkelanjutan. Bahkan, dalam berbagai diskusi kebangsaan yang akan mereka helat pun, sudah mereka formulasikan dengan simulasi pemilihan pemimpin dengan rasional. "Terlepas partai apa dan milik siapa pun, konvensi menentukan sosok pemimpin, bagian dari salah satu sistem politik yang harus berlaku di Indonesia," terangnya.

Sementara itu Kamarus Samsul Arif, Steering Comite (SC) Rumah Dahlan Jember menjelaskan jika Rumah Dahlan Iskan tersebut sebagai muara gerakan sosial, untuk mewujudkan pemilih cerdas dalam setiap pemilihan umum yang digelar di Indonesia. Bahkan diakuinya, dalam proses organisatoris, pembiayaan organisasinya pun berbasis swadaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar