Index Labels

KSR PMI STIE Mandala Jember Sosialisasikan Hidup Sehat dan Bersih

. . 1 komentar:

JEMBER - KSR PMI Unit STIE Mandala Jember aktif keliling ke beberapa sekolah di Desa Sumberrejo, Kecamatan Ambulu. KSR PMI Unit STIE Mandala Jember melakukan sosialisasi pentingnya hidup bersih kepada ratusan siswa SD, SMA dan SMA di Kecamatan Ambulu Jember.

Kegiatan sosialisasi tersebut merupakan wujud dari Program Hibah Bina Desa (PHBD) di Jember. Pelaksanaan sosialisasi hidup bersih dan sehat digelar di SDN Sumberrejo 6, Sosialisasi Pendidikan remaja Sebaya (PRS) dan Ayo Siaga Bencana (ASB) di MTS Miftahul Huda dan Sosialisasi PRS dan ASB di MA Nahdatul Arifin.

"Kegiatan sosialisasi tersebut bertujuan untuk menanamkan pola hidup sehat serta menumbuhkembangkan kepedulian remaja terutama anak-anak terhadap lingkungan tempat tinggalnya. Melihat kondisi dari masyarakat kita yang kurang peduli dengan kesehatan dan lingkungan," ungkap FitriaTidarina, pengurus KSR PMI Unit STIE Mandala Jember.

Kegiatan sosialisasi di SDN Sumberrejo 6 diikuti oleh 90 siswa dengan pemberian pemahaman tentang pentingnya hidup bersih dan menjaga kelestarian lingkungan. Kegiatan tersebut mendapat respons yang baik dari pihak sekolah dan siswa-siswinya. Antusiasme dari anak-anak tersebut terlihat dari tertibnya mereka mengikuti acara tersebut serta munculnya berbagai pertanyaan aktif yang membuat panitia semakin tertantang untuk memberikan jawaban terbaik yang mudah dipahami dan dicerna oleh anak-anak seusia mereka.

Sedangkan sosialisasi di MTS Miitahui Huda, diikuti oleh 62 siswa dengan metode IGD dan FGD per kelompok. Kegiatan tersebut mendatangkan narasumber dari KSR PMI Unit STIE Mandala Jember yang sudah mendapatkan pelatihan PRS dan ASB dari PMI Kabupaten Jember. "PRS adalah suatu metode penyampaian ilmu pengetahuan yang lebih menekankan kepada remaja sebagai subjeknya, sehingga mereka siap mendeminasikan ilmu yang mereka dapat kepada remaja sebayanya," imbuhnya.

Sosialisasi di MA Nahdatul Arifin Diikuti oleh 97 siswa dengan metode IGD dan FGD yang terbagi menjadi 10 kelompok. "Penting untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi serta pemahaman dini kepada remaja dalam hal kepalangmerahan terutama tentang NAPZA dan AIDZ. Remaja sangat rentan terlibat penggunaan NAPZA dan tertular AIDS" imbuh Syaifurrahma Arum, ketua KSR PMI Unit STIE Mandala Jember.

Setelah pemberian materi maka setiap kelompok akan diberikan studi kasus dan dibantu oleh satu mentor dari tim panitia yang kemudian mereka mengidentifikasi dan mencari pemecahan masalahnya. Masing-masing dari group tersebut diminta mempresentasikan hasil IGD dan FGD-nya. Kelompok terbaik dalam presentasikan mendapatkan doorprize dari panitia.

1 komentar:

  1. keren acaranya ,sukses
    entar angkatanku ,harus tambah semangat nii
    hahahaha

    BalasHapus