Index Labels

Gerbong Kereta Api Sritanjung Anjlok

. . Tidak ada komentar:

SILO - Kereta Api (KA) Sritanjung jurusan Lempuyangan, Jogja - Banyuwangi kemarin (29/12) anjlok di km 256 Desa Garahan, Silo. Kereta tersebut anjlok sekitar pukul 19.00 di lokasi yang dekat dengan jembatan di tengah kebun kopi. Tidak ada korban dalam kecelakaan tersebut.

As roda gerbong nomor empat yang berjalan dari Jember ke Banyuwangi itu turun dari rel, sehingga langsung memakan bantalan rel. Akibat kejadian itu, sebanyak 365 solder atau bantalan rel hancur terlindas roda besi kereta.

Saat kecelakaan terjadi, kereta tersebut tengah membawa 261 orang penumpang, dari kapasitas total 560 orang penumpang. Kejadian itu membuat para penumpang panik. Bagaimana tidak, lokasi kereta yang anjlok itu dekat jembatan yang tingginya puluhan meter dari lembah Pegunungan Gumitir. Proses evakuasi penumpang juga berjalan cukup lama. Sebab, lokasi kecelakaan itu berada di tengah kebun kopi. Dari jalan raya Jember - Lumajang berjarak sekitar 2,5km dengan medan naik turun lembah dan perkebunan kopi.

Tak heran, para penumpang harus bertahan di tengah gelapnya kebun kopi sekitar 1,5 jam.

Para penumpang selesai dievakuasi sekitar pukul 20.30 setelah PT KAI Daops IX Jember mengirimkan empat gerbong kereta luar biasa (KLB) dari Stasiun Kalibaru. Dari Sembilan gerbong KA Sritanjung, hanya tiga gerbong yang bisa melanjutkan perjalanan ke Banyuwangi. Sementara, enam gerbong yang lain harus menunggu proses evakuasi petugas, sebelum akhirnya ditarik ke Stasiun Mrawan, Jember.

"Jadi seluruh penumpang dievakuasi dengan tiga gerbong yang masih ditambah empat gerbong yang dikirimkan dari Banyuwangi," tegas Suprapto, Manajer Humas PT KAI Daops IX Jember.

Akibat kecelakaan itu, kata dia, pihaknya menahan KA Tawang Alun dari Malang di Jember yang mestinya memiliki rute sampai Banyuwangi. KA Tawang Alun diberhentikan di Stasiun Kalisat, yang selanjutnya dilakukan open stapen (pindah angkut) penumpang dengan menggunakan bus. "Kami open stapen dengan bus menuju Stasiun Kalibaru dengan bus," ungkapnya.

Demikian pula dengan KA Mutiara Timur Malam dari Banyuwangi yang hendak ke Surabaya. Kereta yang berangkat dari Banyuwangi pukul 23.00 harus yang mengantar penumpang sampai Stasiun Kalibaru. Dari Kalibaru, para penumpang pindah angkut dengan menggunakan bus menuju Stasiun Jember. Selanjutnya, penumpang diangkut menggunakan kereta lain menuju Surabaya.

Setelah mendapat informasi kereta anjlok, PT KAI Daops IX Jember langsung mengirim petugas evakuasi dan perbaikan. Untuk menuju lokasi kecelakaan, puluhan petugas dan pekerja harus berjalan kaki di jalan setapak naik turun kebun kopi sejauh 2,5 km. Evakuasi dilakukan petugas secara manual.

Gerbong nomor empat yang anjlok bisa dikembalikan ke atas rel sekitar pukul 01.30 kemarin (30/11). Hingga saat ini PT KAI Daops IX Jember belum bisa memberitahukan penyebab anjloknya gerbong tersebut. Tim identifikasi yang diterjunkan PT KAI masih melakukan penyelidikan. Tim sudah turun, nanti hasilnya menunggu rapat koordinasi," kata Suprapto.

Jalur kereta api Jember - Banyuwangi mulai pulih pada kemarin (30/12) pagi. Sekitar pukul 09.00, KA Tawangalun dari Banyuwangi tujuan Malang sudah bisa melintasi jalur tersebut. Disusul di belakangnya KA Sritanjung dari Banyuwangi tujuan Lempuyangan, Jogja. KA Mutiara Timur Siang dari Banyuwangi sudah tiba di Stasiun Jember tepat waktu pada pukul 11.00.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar