Index Labels

Bunga Dwi Ratnawati, Penyanyi dari Desa Sumberagung yang Tinggal di Jerman

. . Tidak ada komentar:

Belum banyak yang kenal Bunga Dwi Ratnawati. Padahal, penyanyi asli Desa Sumberagung Kecamatan Sumberbaru Jember ini mulai ngetop namanya di Jerman. Selain penyanyi, ternyata juga seorang pengusaha properti.

Siang itu Bunga (panggilan akrab Dwi Ratnawati) tampak ceria. Ditemani suaminya, Marco Kunert, yang asli Jerman dan dua anaknya, dia tampak riang saat berada di masjid di kawasan SMA Muhammadiyah 3 Jember. Bunga memang alumni SMA Muhammadiyah 3 Jember itu. Ketika kebetulan datang lagi ke Jember, dia tak lupa menyempatkan diri berbagi pengalaman dengan almamater yang membesarkannya "Saya selalu kangen dengan sekolah ini," tutur alumni tahun 1999 ini.

Perempuan yang kini tinggal di kota Halle, Jerman ini bertutur pengalaman hidupnya hingga menjadi pengusaha properti dan penyanyi yang mulai ngetop di Jerman. "Dari kecil saya sudah terbiasa hidup sederhana dan membantu pekerjaan orang tua di sawah.

Maklum keluarga saya adalah keluarga yang sederhana dari desa," tutur Bunga, didampingi Waka Kurikulum, Ir. Andaka Pratama dan Waka Humas SMA Muhammadiyah 3 Jember, Maria Ulfa.

Namun meski tinggal di desa, kedua orang tua Bunga yakni H Rochmad dan Hj Sri Astuti sangat peduli dengan pendidikan. Kedua orang tuanya sadar pentingnya pendidikan bagi masa depan anak-anaknya. "Orang tua saya mempunyai prinsip bisa menyekolahkan anak-anaknya demi masa depan yang lebih baik lagi," ujarnya.

Bunga kecil mengawali sekolah di SDN 1 di Sumberagung. Kemudian melanjutkan sekolah di SMP Muhammadiyah 5 Sumberagung. Setelah itu melanjutkan sekolah di SMA Muhammadiyah 3 Jember. Setelah lulus tahun 1999, melanjutkan kuliah di Universitas Jember (FISIP, D3 Jurusan Perpajakan).

Perempuan asal Sumberbaru ini mengaku bukan siswa yang spesial saat masih di bangku SMA. "Saya waktu sekolah di sini (SMA Muhammadiyah, red) agak pemalu. Tidak punya prestasi, tapi saya selalu masuk sepuluh besar kelas," ungkap Bunga Dwi Ratnawati.

Banyak hal yang terkesan selama bersekolah di SMA Muhammadiyah 3 Jember. "Saya masih teringat dengan pesan dari guru SMA Muhammadiyah 3 Jember. Saat itu beliau bilang jangan pedulikan perkataan orang lain yang penting harus menatap ke depan," imbuhnya. Pesan itu selalu teringat Dwi Retnawati selama menjalani hidup sampai saat ini.

Setelah menyelesaikan kuliah di D3 Perpajakan FISIP Universitas Jember (Unej) Bunga bekerja di Kantor Bea Cukai di Bali. Nah, saat meniti karir di Bali inilah dia berkenalan dan kecantol dengan Bule asal Jerman bernama Marco Kunert. Kemudian setelah menjalin hubungan beberapa saat, keduanya memutuskan menikah. "Setelah bertemu dengan Marco Kunert, saya memutuskan untuk mengundurkan diri karena setelah menikah saya mengikuti suami tinggal di Jerman," imbuhnya.

Bunga mengaku harus berjuang keras untuk beradapasti dengan kehidupan barunya di Jerman. "Setelah tinggal di tempat yang baru, saya berusaha keras untuk menyesuaikan diri tentang banyak hal. Mulai adaptasi cuaca yang sangat ekstrim, bahasa, sampai makanan. Semua itu tidak mudah, tapi berkat kemauan dan tekad yang kuat untuk maju, syukur Alhamdulillah semua bisa saya lalui sampai dengan detik ini," imbuhnya.

Dia banyak belajar dari suaminya yang asli Jerman. "Dari Marco Kunert saya belajar banyak tentang dunia bisnis. Hingga sekarang ini saya dikasih kepercayaan untuk mengurus salah satu bisnis di bidang properti di Jerman," imbuhnya.

Dalam menjalankan bisnis, Bunga harus bekerja super keras untuk eksis. "Untuk urusan ini saya banyak belajar dari suami saya. Tidak mudah tetapi dengan tekad yang serius dan fokus tetap bisa dilakukan," ungkapnya.

Tak hanya itu, Dwi Ratnawati juga mengembangkan bakarnya menjadi penyanyi sekaligus pengarang lagu. "Semua harus dilakukan dengan serius. Makanya saya pesan kepada adik-adik di sekolah ini (SMUM 3 Jember, red) untuk serius belajar. Tantangan ke depan jauh lebih berat dari pada waktu masih di bangku SMA," lanjurnya.

Untuk menghindari stres Bunga lebih sering menghibur diri dengan menyanyi atau menciptakan lagu. Dari sinilah dia bertemu dan berkenalan dengan musisi asli Jerman yang bernama Mr Stefan Gabler. "Dia menawari saya untuk masuk studio rekaman. Dari sanalah awalnya saya bisa menyalurkan hobi secara profesional di bidang musik," imbuhnya. Sampai kini, sudah beberapa lagu yang dinyanyikan sempat hits di Jerman. Salah satunya berjudul Only One Night.

Meski nyambi sebagai pengusaha, kegiatan nyanyi tetap dilakukan Bunga. "Saya juga banyak melakukan promosi lagu saya di Eropa seperti Jerman, Austria, Italia sampai Perancis. Lagu single andalan saya tetap Only One Night tadi," terangnya.

Kini, dia mempersiapkan album baru yangberjudul Egoistis. Khusus album ini, Bunga menggandeng model atau artis Indonesia yang bernama Hengky Kurniawan. "Saya ingin mencoba memasuki dunia musik Indonesia. Saya berharap semoga seluruh masyarakat Indonesia bisa menikmati dan menerima semua lagu-lagu saya," imbuhnya.

Kini Bunga kian sibuk promosi ke belahan dunia lain untuk promosi album terbarunya. Bahkan, secara khusus video klip lagu Bunga dilakukan di Pulau Dewata. "Saya juga ingin mempromosikan Indonesia, khususnya tempat wisata di Bali," kata perempuan kelahiran Jember, 13 Agustus 1980 itu.

Ke depan, Bunga juga ingin membawa nama Jember ke dunia internasional. Bunga tidak ingin melupakan tanah kelahirannya. Tak lupa, Bunga memberikan pesan kepada generasi muda asal Jember. "Pesan saya, kejarlah cila-citamu dengan kesabaran, keyakinan dan keseriusan tanpa harus berkecil hati dari mana berasal. Semua manusia dikasih kesempatan "untuk maju," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar