Index Labels

Alumni Universitas Islam Jember Diminta Proaktif

. . Tidak ada komentar:
Rektor UIJ saat memberikan penghargaan kepada para mahasiswa dengan IPK tertinggi

JEMBER - Ketua Yayasan Pendikan NU (YPNU) KH Abdullah SyamsuJArifin (GusAab) meminta para alumni dan keluarga besar Universitas Islam Jember (UIJ) menjadi mitra masyarakat dalam mengembangkan UIJ. Sebab, besar tidaknya suatu lembaga pendidikan, termasuk kampus, sangat tergantung pada kepercayaan masyarakat Hal itu disampaikan Gus Aab pada acara wisuda sarjana UIJ di Gedung New Sari Utama, Kaliwates, Jember, Sabtu (28/12) kemarin.

Hadir dalam wisuda tersebut sejumlah tokoh NU dan masyarakat, termasuk komandan Armed 8, Letkol Arm Wahyu, dan Koman dan Batalyon 509, Letkol Inf Chairil Anwar, serta sejumlah perwira menengah lainnya.

Menurut Ketua PCNU Jember, alurnni UIJ kini telah mencapai belasan ribu yang tersebar di berbagai penjuru Jember dan kota-kota lain, baik yang telah menjadi tokoh masyarakat, pejabat, politisi, dan tokoh elemen lain. Potensi demikian ini, kata Gus Aab, sangat strategis dan signifikan untuk mengembangkan UIJ agar bisa lebih maju.

Karena itu, lanjut tokoh muda NU ini, jalinan komunikasi antar alumni harus terus di tingkatkan, sehingga manfaatnya akan semakin dirasakan oleh masyarakat dan UIJ sendiri. Malah, Gus Aab, minta kepada para alumni agar bisa menjadi wakil kampus di tengah masyarakat, sekaligus menjadi wakil masyarakat untuk kepentingan UIJ.

Artinya, kata Gus Aab, ketika berada di tengah masyarakat, para alumni hendaknya ikut memberi informasi yang baik dan menarik tentang UIJ. Sebaliknya, mereka juga sekaligus bisa menyerap aspirasi dan wacana masyarakat demi kebaikan UIJ. "Kalau sudah bisa begitu, UIJ akan semakin baik dan berkembang untuk kepentingan bersama," jelasnya.

Kepada para wisudawan, pengajar pascasarjana STAIN Jember ini, juga mengimbau agar tidak puas dengan ilmu yang telah dimiliki. "Kalian harus haus ilmu, dan usahakan bisa kuliah lagi ke jenjang lebih tinggi, baik S2 maupun S3," imbuh Gus Aab. Bahkan Gus Aab juga berencana akan mendirikan program pascasarjana (S2) diUI J, sehingga masyarakat udak perlu jauh-jauh ke luar kota.

"Kalau NU sudah punya pendidikan pascasarjana, kenapa harus kuliah di tempat lain," tuturnya. Menyinggung banyaknya anak-anak NU yang kalian di tempat lain, terutama Universitas Muhammadiyah, Gus Aab menganggap sebagai proses alami dan normal saja. Artinya, kata dia, sepanjang tempat lain bisa menyediakan kebutuhan yang lebih, wajar saja mereka kerasan di sana. "Kalau ada pohon tumbang, jangan salahkan anginnya," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar